SatuEnergi.com. PLTA adalah listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air. PLTA dimanfaatkan melalui gaya gravitasi air atau air mengalir. Secara global, Tenaga air adalah bentuk energi yang paling banyak digunakan dari energi terbarukan, memasok 3.427 TWh listrik pada tahun 2010, atau sekitar 16% dari produksi listrik dunia. Tenaga Air telah digunakan selama berabad-abad oleh manusia. Umumnya, listrik diproduksi ketika air melewati turbin, tekanan air memaksa turbin untuk berputar, energi mekanik yang diciptakan kemudian diubah menjadi listrik.
PLTA di Austalia (sumber : http://reneweconomy.com.au/wp-content/uploads/2012/10/Hydropower.jpg) |
Keuntungan PLTA
Pembangkit listrik tenaga air tidak "menghabiskan" air, semua air dikembalikan ke sumber asalnya. PLTA dapat dibuat bekerja 24 jam, 7 hari seminggu. PLTA juga adalah sumber energi yang bersih, tidak menghasilkan polusi udarai. Pembangkit listrik, sekali di tempat, tidak menciptakan produk sampingan limbah dalam konversi mereka. Bendungan yang dibangun juga dapat menutup gerbang mereka dan menyimpan air untuk digunakan oleh PLTA ketika beban tinggi.
Kerugian PLTA
Seperti semua pembangkit listrik, pembangkit listrik tenaga air membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk pembangunan, dan harus dibangun untuk standar yang sangat tinggi. Tingginya biaya berarti bahwa pembangkit harus beroperasi untuk waktu yang lama untuk menjadi menguntungkan. Pembangunan bendungan juga dapat menyebabkan banjir, yang berarti lingkungan dan habitat alami hewan, dan bahkan manusia mungkin hancur.
Pembangunan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air juga dapat menyebabkan banyak masalah akses air. Penciptaan sebuah bendungan di satu lokasi mungkin berarti bahwa aliran sungai tersebut turun dan tidak lagi memiliki kontrol aliran air. Hal ini dapat menjadi kontroveesi di tempat-tempat di mana negara-negara yang bertetangga berbagi pasokan air.
Sumber :
http://www.tc.umn.edu/~dama0023/hydroelectric.html
Mohon penjelasan apakah penggunaan cangkang sawit dapat juga sebagai alternatif batu bara. Dan apakah sama cara kerja pembakaran nya dg batu bara. Terima kasih
ReplyDeleteayoooo terus maju indonesia
ReplyDeleteKita, Indonesia, mampu dan bisa
ReplyDelete