AMBON – Listrik merupakan kebutuhan dasar manusia dan tugas pemerintahlah untuk memenuhi kebutua tersebut. Terkait dengan tanggung jawab tersebut Pemerintah meluncurkan Program Indonesia Terang yang menargetkan enam provinsi di wilayah timur Indonesia yang rasio elektrifikasinya rendah. Program Indonesia Terang diharapakan dapat membuat wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur dapat menikmati listrik 24 jam seperti di wilayah-wilayah Indonesia bagian barat.
Target implementasi Program Indonesia Terang hingga tahun 2019 adalah tersedianya jaringan listrik di 10.300 desa di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai desa sasaran program. Dari total target tersebut, sebanyak 6.926 desa atau sekitar 67% berada di enam provinsi di wilayah timur Indonesia yakni, Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT dan NTB. Total kapasitas yang perlu terpasang sebesar 350 MW, dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kWh/KK.
Gubernur Maluku, Said Assegaff menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menerangi wilayah-wilayah yang belum tersentuh oleh jaringan listrik PLN, baik desa yang sama sekali belum memiliki listrik atau desa yang memiliki listrik dengan sumber tenaga dari bahan bakar fosil. “ Saya menyambut baik program Indonesia terang. Saya kira dengan program ini, lima tahun mendatang sebagian besar wilayah Maluku itu terang,” ujar Said Assegaff.
Dengan program ini permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala masuknya investor untuk menanamkan investasinya di Maluku sebagian sudah terjawab, lanjut Said.
Senada dengan Gubernur Maluku, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba juga menyatakan kegembiraanya terhadap rencana pemerintah ini. “ Saya kira sama apa yang dikatakan Gubernur Maluku, NTB dan NTT semuanya sama, kita semua menyambut gembira program ini, semoga program ini dapat berjalan dengan baik,”ujar Abdul Gani.
Program Indonesia Terang merupakan program kelistrikan bagi daerah-daerah remote yang sulit dijangkan PLN karenanya, untuk melistriki wilayah-wilayah tersebut pemerintah akan mengandalkan sumber-sumber energi baru terbarukan seperti, PLTS, PLTB, mikro hydro,
biomasa dan geothermal. Sumber-sumber energi ini terutama PLTS yang akan menjadi andalan pemerintah menerangi wilayah-wilayah tersebut.(SF)
Sumber : ESDM
Target implementasi Program Indonesia Terang hingga tahun 2019 adalah tersedianya jaringan listrik di 10.300 desa di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai desa sasaran program. Dari total target tersebut, sebanyak 6.926 desa atau sekitar 67% berada di enam provinsi di wilayah timur Indonesia yakni, Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT dan NTB. Total kapasitas yang perlu terpasang sebesar 350 MW, dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kWh/KK.
Gubernur Maluku, Said Assegaff menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menerangi wilayah-wilayah yang belum tersentuh oleh jaringan listrik PLN, baik desa yang sama sekali belum memiliki listrik atau desa yang memiliki listrik dengan sumber tenaga dari bahan bakar fosil. “ Saya menyambut baik program Indonesia terang. Saya kira dengan program ini, lima tahun mendatang sebagian besar wilayah Maluku itu terang,” ujar Said Assegaff.
Dengan program ini permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala masuknya investor untuk menanamkan investasinya di Maluku sebagian sudah terjawab, lanjut Said.
Senada dengan Gubernur Maluku, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba juga menyatakan kegembiraanya terhadap rencana pemerintah ini. “ Saya kira sama apa yang dikatakan Gubernur Maluku, NTB dan NTT semuanya sama, kita semua menyambut gembira program ini, semoga program ini dapat berjalan dengan baik,”ujar Abdul Gani.
Program Indonesia Terang merupakan program kelistrikan bagi daerah-daerah remote yang sulit dijangkan PLN karenanya, untuk melistriki wilayah-wilayah tersebut pemerintah akan mengandalkan sumber-sumber energi baru terbarukan seperti, PLTS, PLTB, mikro hydro,
biomasa dan geothermal. Sumber-sumber energi ini terutama PLTS yang akan menjadi andalan pemerintah menerangi wilayah-wilayah tersebut.(SF)
Sumber : ESDM
Comments
Post a Comment