EBTKE—Indonesia bakal geser posisi Filipina sebagai negara penghasil panas bumi terbesar kedua di dunia pasalnya tahun 2017 akan ada tambahan 255 megawatt (MW) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
“Tambahan ini nantinya membuat kapasitas tenaga panas bumi Indonesia menjadi 1.908,5 MW atau naik dari kapasitas saat ini yang sebesar 1.513,5 MW,”kata dia dalam acara Breakfast Media Gathering, Jumat, 25 November 2016.
Namun, lanjut Yunus, itu dapat terjadi jika proyek – proyek pembangkit yang dijadwal beroperasi tahun depan bias berjalan sesuai rencana. Proyek dimaksud antara lain antara lain PLTP Dieng dengan kapasitas 10 MW, PLTP Sarula unit 2 dengan kapasitas 110 MW, PLTP Ulubelu unit 4 berkapasitas 55 MW, PLTP Lahendong skala kecil 5 MW, dan PLTP Lumut Balai unit 1 berkapasitas 55 MW.
Selain itu, ada proyek PLTP Karaha berkapasitas 30 MW yang tadinya beroperasi tahun ini, namun jadwalnya dimundurkan hingga Maret 2017. Hal ini dikarenakan masalah dengan kontraktor mitra PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang belum selesai.
"Tadinya PLTP Lahendong unit 6 sebesar 20 MW mau beroperasi tahun depan, tetapi akhirnya bisa masuk masa Commercial operating Date (COD) Desember mendatang. Sementara, di sisi lain, PLTP Karaha harus dimundurkan jadwalnya karena masalah kontraktor yang tidak perform. Sehingga, pembangunannya diambilalih oleh PGE," jelasnya.
Di samping proyek-proyek yang beroperasi, Kementerian ESDM juga akan membuka lelang bagi enam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total 330 MW, terdiri dari WKP Telaga Ranu (5 MW), WKP Sekincau (110 MW), WKP Oka-Ile Ange (10 MW), Kepahiang (110 MW), Grandong (55 MW) dan Pandan sebesar 40 MW.
Pelaksanaan lelang ini rencananya sedang meminta persetujuan dari pemerintah daerah setempat, sehingga Surat Keputusan (SK) dari Menter ESDM diharapkan bisa terbit April mendatang.
"Tadinya PLTP Lahendong unit 6 sebesar 20 MW mau beroperasi tahun depan, tetapi akhirnya bisa masuk masa Commercial operating Date (COD) Desember mendatang. Sementara, di sisi lain, PLTP Karaha harus dimundurkan jadwalnya karena masalah kontraktor yang tidak perform. Sehingga, pembangunannya diambilalih oleh PGE," jelasnya.
Di samping proyek-proyek yang beroperasi, Kementerian ESDM juga akan membuka lelang bagi enam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total 330 MW, terdiri dari WKP Telaga Ranu (5 MW), WKP Sekincau (110 MW), WKP Oka-Ile Ange (10 MW), Kepahiang (110 MW), Grandong (55 MW) dan Pandan sebesar 40 MW.
Pelaksanaan lelang ini rencananya sedang meminta persetujuan dari pemerintah daerah setempat, sehingga Surat Keputusan (SK) dari Menter ESDM diharapkan bisa terbit April mendatang.
"Nantinya, kalau seluruh potensi panas bumi Indonesia sudah dikembangkan, kita bisa menikung Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas PLTP yang terpasang di dunia," pungkas Yunus. (EBTKE-ESDM)
Comments
Post a Comment