(pep.pertamina.com) |
Tapi Pertamina tidak sendirian. BUMD milik Pemprov Jawa Barat, yaitu PT Migas Hulu Jabar, juga mendapatkan hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 10% di ONWJ.
Namun sampai saat ini belum ada pembicaraan dengan PT Migas Hulu Jabar yang diberi kesempatan untuk membeli hak kelola 10%.
Mitra Pertamina di Blok ONWJ saat ini, yaitu Kuwait Petroleum Exploration (Kupfec) dan PT Energi Mega Persada Tbk, juga belum menyatakan minatnya untuk berpartisipasi kembali pasca 19 Januari 2017.
Bila tak ada kejelasan, Pertamina siap mengambil 100% hak kelola Blok ONWJ. Arus kas (cash flow) Pertamina tidak akan terganggu meski harus mengelola Blok ONWJ sendirian, kegiatan operasi dan produksi juga akan tetap normal.
"Pada prinsipnya kita siap mengelola Blok ONWJ sendirian maupun dengan mitra," kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, melalui pesan singkat kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Saat ini produksi minyak Blok ONWJ mencapai 37.112 barel per hari (bph) dan gas 172,5 MMSCFD. Gas dari ONWJ dipasok ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok, pabrik Pupuk Kujang di Cikampek, dan Kilang Balongan di Indramayu.
Wilayah operasi Blok ONWJ luasnya 8.300 kilometer persegi di Laut Jawa dari sebelah utara Cirebon sampai Kepulauan Seribu. Jumlah tenaga kerja di sana sekitar 1.500 orang. (detik)
Comments
Post a Comment